Ucapan dan sikapmu itu menentramkan, anak muda !!
Berawal
dari keinginan saya dan atta (panggilan ayah buat anak2) ingin nostalgia makan
di warung burjo belakang kampus UNS.
Akhirnya lepas maghrib
pergilah kami berempat naik katana (mobil jeep) ke sana. Saya yang bawa mobil dan atta yang pegang
anak2 (kakak icha dan adek azzam), karena memang saya yang lebih mahir bawa
mobil, apalagi kalau malam hari.
Sesampai
disana kami menuntaskan kerinduan santapan menu di warung itu, atta makan burjo
(bubur kacang hijau)+gorengan+es teh , ummi makan buryam (bubur ayam) +
gorengan + es teh, kakak icha dan adek juga ikutan makan !!
Setelah selesai kami
pulang melewati jalur berbeda,bukan jalur keberangkatan tadi (mampir beli
jagung rebus di daerah pasar gede). Ternyata, solo sangat ramai, di jalur itu
ada Galabo, pasar malam mulai dari patung gladak sampai terus ke pintu keraton.
Macet, cet, cet, mobil merangkak merayap…
Ntah karena pusing,
masuk angin ataukah kekenyangan tiba tiba si sulung muntah..
Muntah banyak sekali..
Mengotori pakaian dan jilbabnya, kaos dan jeans atta, baju adek azzam,kursi
mobil, karpet, kaca mobil. duh.. :(
Ummi bingung, sambil bawa mobil, lihat kakak
nangis, atta kerepotan, adek azzam juga nangis,jalan macet merayap,mobil bau
dan kotor, malem malem lagi..
Akhirnya,pedal gas -pun terinjak seolah olah
jalanan lancar.. ♡≈Ўªãª≈♡ Allah..Mobil di depan, sedan biru, mulus dan
mengkilap kena imbasnya.
Sesaat
kemudian mobil itupun
berhenti, menghampiri kami, dan menyuruh saya turun. Mereka bertiga, Pengemudi
mobil dan penumpangnya yang berumur sekitar 20-25 an mendekati (satu sopir laki
laki dan dua penumpang 1 laki laki + 1 perempuan).
(Diskusi Mengharu
biru)
I : "maaf
mas"
S2 : "mbak!! (Berteriak,sambil pegang
bagian mobil yang agak lecet), gak liat ini mobil, mbak tu nabrak."
I : "maaf mas,
saya tidak sengaja, ini anak saya di mobil tadi muntah, dan saya panik,
sehingga injak pedal gas, saya tidak tahu kalau menabrak."
S2 : "iya mbak itu
nabrak, lihat ini!! (sambil meraba bagian lain mobil)"
S3 : "iya mbak,
saya di dalam mobil kerasa."
I : "mbak mas, saya benar benar tidak
sengaja , anak saya sedang sakit, muntah dan saya jadi panik. Saya tidak ada
maksud untuk melakukan ini"
S1 : "(sambil
ngeliat kak icha yang berlumuran muntah, memastikan perkataan saya) gini bu,
tadi itu ibu menabrak mobil kami.."
I : "ya mas, saya mengaku salah"
S1: (lagi lagi mengok
saya,kemudian ke arah atta yg sedang memeluk kakak icha dan azzam di mobil)
"tapi yaa sudah , ini juga tadi gag kuat nabraknya, gapapa..kita lanjut
perjalanan aja.. Sambil tersenyum, hati hati yaa bu"
I : "♡≈Ўªãª≈♡ Alloh, makasih mas" Karena melihat diskusi terakhir ini,
ternyata dua orang temannya tadi tidak melanjutkan marah.
S2 S3 : "ya sudah
deh bu, hati hati yaa di jalan" S1 : "iyaa bu, hati hati di
jalan.."
I = "alhamdulillah makasih banyak mas dan
mbak.."
Saya haru dan bahagia melewati percakapan ini, selain karena
gag suruh ganti :) tapi kerasa sekali ketulusan dan kedamaian dari mereka,
terutama mas sopir yang mengendarai mobil.
Terpetik hikmah :
1. Walau panik, tetap fokus (sedih sekali bila
karena kepanikan kita membuat rugi orang lain) hiks
2. Energi kebaikan dan positif itu dapat
menular ke orang lain (two of them stopped angry with me after hearing my last
discuss with the car driver)
3. After all, setiap
orang itu punya nilai kebaikan, dan malam ini saya belajar dari dia si anak
muda yang baik hati.. I really appreciate it.. :)
Everyone has great
value, and with its value they are respected by other.
added info : I : saya, S1 : sopir baik hati,S2 : teman
laki laki,S3 : teman perempuan