Rabu, 01 Januari 2014

ucapan dan sikapmu menentramkan anak muda!!



Ucapan dan sikapmu itu menentramkan, anak muda !!

Berawal dari keinginan saya dan atta (panggilan ayah buat anak2) ingin nostalgia makan di warung burjo belakang kampus UNS.
Akhirnya lepas maghrib pergilah kami berempat naik katana (mobil jeep) ke sana.  Saya yang bawa mobil dan atta yang pegang anak2 (kakak icha dan adek azzam), karena memang saya yang lebih mahir bawa mobil, apalagi kalau malam hari.
Sesampai disana kami menuntaskan kerinduan santapan menu di warung itu, atta makan burjo (bubur kacang hijau)+gorengan+es teh , ummi makan buryam (bubur ayam) + gorengan + es teh, kakak icha dan adek juga ikutan makan !!

Setelah selesai kami pulang melewati jalur berbeda,bukan jalur keberangkatan tadi (mampir beli jagung rebus di daerah pasar gede). Ternyata, solo sangat ramai, di jalur itu ada Galabo, pasar malam mulai dari patung gladak sampai terus ke pintu keraton.  Macet, cet, cet, mobil merangkak merayap…

Ntah karena pusing, masuk angin ataukah kekenyangan tiba tiba si sulung muntah..
Muntah banyak sekali.. Mengotori pakaian dan jilbabnya, kaos dan jeans atta, baju adek azzam,kursi mobil, karpet, kaca mobil. duh.. :(

 Ummi bingung, sambil bawa mobil, lihat kakak nangis, atta kerepotan, adek azzam juga nangis,jalan macet merayap,mobil bau dan kotor, malem malem lagi..
 Akhirnya,pedal gas -pun terinjak seolah olah jalanan lancar.. ≈Ўªãª≈ Allah..Mobil di depan, sedan biru, mulus dan mengkilap kena imbasnya.
Sesaat kemudian mobil itupun berhenti, menghampiri kami, dan menyuruh saya turun. Mereka bertiga, Pengemudi mobil dan penumpangnya yang berumur sekitar 20-25 an mendekati (satu sopir laki laki dan dua penumpang 1 laki laki + 1 perempuan).

(Diskusi Mengharu biru)
 I : "maaf mas"

 S2 : "mbak!! (Berteriak,sambil pegang bagian mobil yang agak lecet), gak liat ini mobil, mbak tu nabrak."
I : "maaf mas, saya tidak sengaja, ini anak saya di mobil tadi muntah, dan saya panik, sehingga injak pedal gas, saya tidak tahu kalau menabrak."
S2 : "iya mbak itu nabrak, lihat ini!! (sambil meraba bagian lain mobil)"
S3 : "iya mbak, saya di dalam mobil kerasa."
 I : "mbak mas, saya benar benar tidak sengaja , anak saya sedang sakit, muntah dan saya jadi panik. Saya tidak ada maksud untuk melakukan ini"
S1 : "(sambil ngeliat kak icha yang berlumuran muntah, memastikan perkataan saya) gini bu, tadi itu ibu menabrak mobil kami.."
 I : "ya mas, saya mengaku salah"
S1: (lagi lagi mengok saya,kemudian ke arah atta yg sedang memeluk kakak icha dan azzam di mobil) "tapi yaa sudah , ini juga tadi gag kuat nabraknya, gapapa..kita lanjut perjalanan aja.. Sambil tersenyum, hati hati yaa bu"
 I : "≈Ўªãª≈ Alloh, makasih mas" Karena melihat diskusi terakhir ini, ternyata dua orang temannya tadi tidak melanjutkan marah.
S2 S3 : "ya sudah deh bu, hati hati yaa di jalan" S1 : "iyaa bu, hati hati di jalan.."
 I = "alhamdulillah makasih banyak mas dan mbak.."
Saya haru dan bahagia melewati percakapan ini, selain karena gag suruh ganti :) tapi kerasa sekali ketulusan dan kedamaian dari mereka, terutama mas sopir yang mengendarai mobil.
Terpetik hikmah :
 1. Walau panik, tetap fokus (sedih sekali bila karena kepanikan kita membuat rugi orang lain) hiks
 2. Energi kebaikan dan positif itu dapat menular ke orang lain (two of them stopped angry with me after hearing my last discuss with the car driver)
3. After all, setiap orang itu punya nilai kebaikan, dan malam ini saya belajar dari dia si anak muda yang baik hati.. I really appreciate it.. :)

Everyone has great value, and with its value they are respected by other.

added info : I : saya, S1 : sopir baik hati,S2 : teman laki laki,S3 : teman perempuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar